Home / budaya
Napas Tradisi di Sungai Kuantan yang Memikat Dunia
Penulis : Adlis Pitrajaya 21 Oktober 2024 | 09:15:00 WIB


Atraksi anak Coki atau Tukang Tari dalam sebuah pertanding Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Di tepian Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, sebuah tradisi penuh semangat dan pesona digelar setiap tahun. Pacu Jalur, demikian nama perhelatan ini, bukan sekadar perlombaan perahu — ini adalah denyut budaya yang menyatukan hati masyarakat setempat dan memukau para pelancong.

Ketika festival dimulai, suasana di sepanjang sungai berubah menjadi lautan manusia. Gemuruh sorak-sorai bergema, mengiringi perahu-perahu panjang yang meluncur di atas air bak naga raksasa yang hidup. Jalur, sebutan untuk perahu yang digunakan, bisa mencapai panjang 25 hingga 40 meter dan memuat hingga 60 pendayung. Tidak hanya soal kecepatan, Pacu Jalur adalah pertunjukan kekompakan, strategi, dan kekuatan.

Ritual Sakral Sebelum Bertanding

Setiap jalur adalah karya seni tradisional. Kayunya dipilih dari hutan-hutan Kuansing, kemudian diukir dengan penuh keuletan. Sebelum bertanding, jalur diritualkan agar "bersemangat." Pendayung pun menjalani latihan intensif, sering kali disertai doa dan harapan agar keberuntungan berpihak pada mereka. Semua ini menambah aura magis di balik hiruk-pikuk kompetisi.

Lebih dari Sebuah Lomba

Bagi masyarakat Kuantan Singingi, Pacu Jalur adalah perayaan jiwa dan kebersamaan. Keluarga berkumpul, pedagang membuka lapak-lapak makanan tradisional, dan anak-anak tertawa ceria. Festival ini tidak hanya menjadi ajang wisata tetapi juga menjaga semangat gotong royong yang telah lama menjadi identitas masyarakat setempat.

Magnet Wisatawan

Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara berbondong-bondong datang. Mereka terpukau oleh keindahan jalur yang melintas dengan elegan di atas sungai dan turut larut dalam euforia yang terasa di setiap sudut kota. Beberapa pengunjung bahkan menyebut pengalaman menyaksikan Pacu Jalur sebagai sesuatu yang "sekali seumur hidup."

Saat yang Tepat untuk Berkunjung

Festival ini biasanya digelar pada Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Selain menyaksikan Pacu Jalur, Anda juga bisa menikmati keindahan alam Kuantan Singingi yang masih asri, mencicipi kuliner khas Riau, atau membeli cendera mata lokal.

Pesona yang Tak Pernah Redup

Pacu Jalur bukan hanya tradisi; ini adalah cerita yang terus hidup di setiap aliran air Sungai Kuantan dan di hati masyarakat Kuantan Singingi. Jika Anda mencari pengalaman wisata yang tak biasa, penuh warna, dan sarat budaya, Pacu Jalur adalah jawabannya.

Mari larut dalam irama dayung dan teriakan semangat yang menyatu dengan deburan air Sungai Kuantan. Pacu Jalur menanti Anda dengan segala pesonanya!

Kolom Penulis
5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
28 Desember 2024 | 16:48:44 WIB
HOTEL
Winstar Hotel
Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau
Hotel Pangeran
Jalan Sudirman
Aryaduta
Jalan: Diponegoro No. 34 Pekanbaru
Pangeran Hotel
Jalan: Sudirman, Pekanbaru
Napas Tradisi di Sungai Kuantan yang Memikat Dunia | Indonesia's Beauty
Beranda / budaya

21 Oktober 2024 | 09:15:00 WIB
Napas Tradisi di Sungai Kuantan yang Memikat Dunia Editor : Rea | Penulis : Adlis Pitrajaya

Atraksi anak Coki atau Tukang Tari dalam sebuah pertanding Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Di tepian Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, sebuah tradisi penuh semangat dan pesona digelar setiap tahun. Pacu Jalur, demikian nama perhelatan ini, bukan sekadar perlombaan perahu — ini adalah denyut budaya yang menyatukan hati masyarakat setempat dan memukau para pelancong.

Ketika festival dimulai, suasana di sepanjang sungai berubah menjadi lautan manusia. Gemuruh sorak-sorai bergema, mengiringi perahu-perahu panjang yang meluncur di atas air bak naga raksasa yang hidup. Jalur, sebutan untuk perahu yang digunakan, bisa mencapai panjang 25 hingga 40 meter dan memuat hingga 60 pendayung. Tidak hanya soal kecepatan, Pacu Jalur adalah pertunjukan kekompakan, strategi, dan kekuatan.

Ritual Sakral Sebelum Bertanding

Setiap jalur adalah karya seni tradisional. Kayunya dipilih dari hutan-hutan Kuansing, kemudian diukir dengan penuh keuletan. Sebelum bertanding, jalur diritualkan agar "bersemangat." Pendayung pun menjalani latihan intensif, sering kali disertai doa dan harapan agar keberuntungan berpihak pada mereka. Semua ini menambah aura magis di balik hiruk-pikuk kompetisi.

Lebih dari Sebuah Lomba

Bagi masyarakat Kuantan Singingi, Pacu Jalur adalah perayaan jiwa dan kebersamaan. Keluarga berkumpul, pedagang membuka lapak-lapak makanan tradisional, dan anak-anak tertawa ceria. Festival ini tidak hanya menjadi ajang wisata tetapi juga menjaga semangat gotong royong yang telah lama menjadi identitas masyarakat setempat.

Magnet Wisatawan

Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara berbondong-bondong datang. Mereka terpukau oleh keindahan jalur yang melintas dengan elegan di atas sungai dan turut larut dalam euforia yang terasa di setiap sudut kota. Beberapa pengunjung bahkan menyebut pengalaman menyaksikan Pacu Jalur sebagai sesuatu yang "sekali seumur hidup."

Saat yang Tepat untuk Berkunjung

Festival ini biasanya digelar pada Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Selain menyaksikan Pacu Jalur, Anda juga bisa menikmati keindahan alam Kuantan Singingi yang masih asri, mencicipi kuliner khas Riau, atau membeli cendera mata lokal.

Pesona yang Tak Pernah Redup

Pacu Jalur bukan hanya tradisi; ini adalah cerita yang terus hidup di setiap aliran air Sungai Kuantan dan di hati masyarakat Kuantan Singingi. Jika Anda mencari pengalaman wisata yang tak biasa, penuh warna, dan sarat budaya, Pacu Jalur adalah jawabannya.

Mari larut dalam irama dayung dan teriakan semangat yang menyatu dengan deburan air Sungai Kuantan. Pacu Jalur menanti Anda dengan segala pesonanya!


Index Terkini
kolom
5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
budaya
16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
berita
13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB
ekraf
6 Maret 2025 | 04:24:13 WIB
ekraf
31 Desember 2024 | 14:09:00 WIB
kolom
28 Desember 2024 | 16:48:44 WIB
ekraf
27 Desember 2024 | 18:19:00 WIB
ekraf
27 Desember 2024 | 08:28:38 WIB
kolom
26 Desember 2024 | 16:31:00 WIB
rekomendasi
17 Desember 2024 | 11:02:00 WIB