SURABAYA, kota yang sarat akan sejarah dan semangat perjuangan, menawarkan pengalaman kuliner yang menggoda di setiap sudutnya. Salah satu kawasan yang tak pernah kehilangan pesonanya adalah Jalan Tunjungan. Lebih dari sekadar jalan yang penuh kenangan, Tunjungan telah menjadi ikon Surabaya, tempat di mana rasa dan sejarah berpadu dalam harmoni sempurna.
Saat malam menjelang, Jalan Tunjungan berubah menjadi pusat jajanan yang hidup, mengundang siapa saja untuk menikmati kelezatan kuliner khas Surabaya di bawah gemerlap lampu kota.
Cita Rasa Tradisional yang Menggoda
Tunjungan bukan hanya tentang tempat, tetapi juga tentang rasa. Berikut beberapa hidangan khas yang wajib dicicipi:
• Lontong Balap, makanan khas Surabaya yang berisi lontong, tauge, lentho (gorengan kacang tolo), dan kuah gurih, disajikan dengan sambal petis yang menambah kenikmatan.
• Rawon Setan, sup daging sapi dengan kuah hitam pekat yang menggoda, dijuluki "setan" karena warung ini biasanya buka hingga larut malam.
• Rujak Cingur, campuran sayur, buah, dan cingur sapi yang disiram dengan bumbu kacang dan petis khas Surabaya.
Setiap suapan dari makanan ini seakan membawa Anda pada cerita panjang kuliner Surabaya yang kaya akan tradisi dan budaya.
Kuliner Malam di Tengah Kehidupan Urban
Jalan Tunjungan juga menyajikan pengalaman kuliner yang unik karena lokasinya berada di tengah hiruk-pikuk kota. Warung-warung kaki lima berdampingan dengan restoran modern dan kafe, menciptakan kombinasi sempurna antara tradisional dan kontemporer.
Nikmati hidangan Anda sambil berjalan kaki di trotoar yang rapi dan instagrammable. Jangan lupa untuk berfoto di depan bangunan tua ikonik seperti Hotel Majapahit, yang menambah suasana nostalgik perjalanan Anda.
Jajanan Kaki Lima yang Tak Tertandingi
Bagi pencinta street food, Jalan Tunjungan adalah surga. Beberapa jajanan kaki lima yang selalu ramai pengunjung antara lain:
• Sate Klopo, sate unik berbahan daging sapi atau ayam yang dibalut parutan kelapa sebelum dibakar, memberikan aroma dan rasa khas.
• Tahu Tek, tahu goreng yang disajikan dengan lontong, kentang, dan saus kacang dengan petis, menjadi pilihan sempurna untuk camilan malam.
• Es Cao (Cincau), minuman segar berbahan cincau hitam dengan sirup gula merah yang cocok untuk menghilangkan dahaga.
Hidangan Penutup yang Menggoda
Tidak lengkap rasanya tanpa mencoba hidangan penutup di kawasan ini. Salah satu yang paling populer adalah Kue Lumpang Tunjungan, jajanan tradisional berbahan tepung beras dan gula merah, yang lembut di dalam dan manisnya pas di lidah.
Ada juga Pisang Goreng Madura, pisang yang digoreng dengan tepung crispy, sering kali disajikan dengan taburan keju dan cokelat. Hidangan ini menjadi penutup sempurna setelah makan malam yang nikmat.
Pesona Malam Jalan Tunjungan
Berjalan di Jalan Tunjungan pada malam hari memberikan pengalaman yang berbeda. Suasana malam diiringi alunan musik pengamen jalanan, aroma makanan yang semerbak, dan lampu-lampu yang menerangi trotoar memberikan kesan romantis dan santai.
Bagi wisatawan, kawasan ini bukan hanya tempat makan, tetapi juga tempat bersosialisasi dan menikmati kehidupan malam Surabaya.
Tips Menikmati Kuliner di Tunjungan
1. Datang lebih awal jika Anda ingin menikmati suasana lebih tenang, sekitar pukul 18.00.
2. Bawa uang tunai, meskipun beberapa pedagang kaki lima sudah mulai menerima pembayaran digital.
3. Jangan lupa mencoba makanan yang sedang tren di sana, karena ada banyak inovasi baru setiap tahunnya.
Tunjungan: Kuliner dan Sejarah yang Berpadu
Mengunjungi Jalan Tunjungan bukan sekadar menikmati makanan, tetapi juga menyusuri sejarah Surabaya. Setiap warung dan restoran memiliki cerita, dan setiap hidangan membawa cita rasa lokal yang otentik.
Jika Anda mencari pengalaman kuliner yang lengkap—dari tradisional hingga modern, dari makanan berat hingga camilan—Tunjungan adalah jawabannya. Tak heran jika kawasan ini selalu menjadi destinasi favorit, baik bagi warga lokal maupun wisatawan. *