MEDAN, ibu kota Sumatera Utara, adalah kota yang kaya akan keanekaragaman budaya, dan hal ini tercermin dalam hidangan kulinernya. Di tengah keramaian kota, ada sebuah tempat yang memancarkan pesona tradisional dan modern dalam satu waktu: Kesawan Square. Tempat ini adalah destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin merasakan cita rasa asli Medan sambil menikmati suasana malam yang semarak.
Warisan Kuliner di Tengah Kota
Kesawan Square terletak di kawasan Jalan Ahmad Yani, salah satu jalan tertua di Medan yang penuh dengan bangunan bersejarah berarsitektur kolonial. Kawasan ini hidup setiap malam, dipenuhi dengan gerai makanan, kursi lipat, dan lampu-lampu yang menggantung, menciptakan suasana yang hangat dan mengundang.
Sebagai pusat jajanan malam, Kesawan Square menawarkan berbagai hidangan yang menggoda lidah. Berikut adalah beberapa hidangan yang wajib Anda coba:
- Soto Medan, soto khas dengan kuah santan kuning yang gurih, disajikan bersama perkedel, tauge, dan daging sapi atau ayam.
- Bihun Bebek, bihun halus dengan daging bebek yang empuk dan kuah kaldu yang harum.
- Durian Pancake, kudapan manis khas Medan yang berisi daging durian segar, dibalut kulit pancake lembut.
Kesawan Square adalah tempat di mana makanan lokal bercampur dengan sentuhan modern, menciptakan variasi kuliner yang menggugah selera.
Hidangan Internasional dengan Sentuhan Lokal
Selain makanan tradisional, Kesawan Square juga menawarkan pilihan hidangan internasional. Anda dapat menemukan:
- Martabak India, martabak tebal dengan isian daging sapi atau ayam yang kaya akan rempah-rempah khas India.
- Kwetiau Goreng Medan, kwetiau lebar yang digoreng dengan seafood dan bumbu khas Tionghoa-Medan.
- Pizza Lokal, pizza dengan topping unik seperti rendang atau ayam balado.
Kehadiran hidangan internasional ini mencerminkan keragaman budaya Medan yang erat kaitannya dengan pengaruh Melayu, Tionghoa, India, dan Eropa.
Suasana Malam yang Tak Tertandingi
Kesawan Square bukan sekadar tempat makan, tetapi juga tempat untuk menikmati suasana malam Kota Medan. Deretan bangunan tua bersejarah, seperti Tjong A Fie Mansion, memberikan latar yang indah untuk menikmati makan malam Anda. Diiringi oleh musik dari pengamen lokal dan tawa pengunjung yang bercampur dengan aroma masakan, suasana di Kesawan Square selalu penuh kehidupan.
Banyak wisatawan yang datang ke sini tidak hanya untuk makan, tetapi juga untuk berburu foto. Lampu-lampu berwarna-warni yang menggantung di atas jalan memberikan suasana romantis yang sulit dilupakan.
Jajanan Pinggir Jalan yang Legendaris
Bagi Anda yang ingin mencicipi jajanan khas Medan, Kesawan Square menawarkan banyak pilihan. Beberapa yang paling populer adalah:
- Roti Tissue, roti tipis yang dibentuk seperti kerucut, disiram susu kental manis dan cokelat.
- Teh Tarik, minuman khas yang dibuat dengan cara menuang teh dan susu dari satu gelas ke gelas lain hingga menghasilkan busa lembut.
- Es Pokat Kocok, es alpukat yang disajikan dengan sirup gula merah dan santan, memberikan kesegaran yang sempurna untuk malam yang hangat.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Kesawan Square biasanya mulai ramai sekitar pukul 18.00 hingga tengah malam. Jika Anda ingin menikmati suasana lebih tenang, datanglah lebih awal. Namun, jika Anda ingin merasakan hiruk-pikuk malam yang sesungguhnya, waktu terbaik adalah sekitar pukul 20.00.
Tips Menikmati Kesawan Square
- Datang dengan perut kosong, karena banyaknya pilihan makanan bisa membuat Anda ingin mencoba semuanya.
- Cicipi hidangan kecil dari setiap gerai, agar Anda bisa menikmati variasi yang lebih banyak.
- Jangan lupa membawa kamera atau ponsel, karena suasana dan makanan di sini sangat instagrammable!
Kesawan Square: Merangkul Rasa dan Budaya
Kesawan Square adalah lebih dari sekadar pusat jajanan; ini adalah perayaan budaya dan rasa yang menjadi identitas Kota Medan. Dari makanan tradisional hingga jajanan modern, dari suasana malam hingga bangunan bersejarah, semuanya berpadu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Jika Anda berada di Medan, Kesawan Square adalah destinasi yang harus ada dalam daftar perjalanan Anda. Bukan hanya untuk memanjakan lidah, tetapi juga untuk memahami betapa kaya dan berwarnanya kehidupan malam kota ini.
=======================
Semawis, Semarang: Petualangan Kuliner yang Menyenangkan di Malam Hari
Semarang, ibu kota Jawa Tengah, tak hanya dikenal sebagai kota yang penuh dengan bangunan bersejarah, tetapi juga kota yang memiliki kekayaan kuliner luar biasa. Salah satu tempat yang menjadi favorit baik bagi warga lokal maupun wisatawan adalah Semawis, sebuah pusat kuliner yang berlokasi di kawasan Chinatown Semarang. Di sini, malam hari menjadi waktu yang tepat untuk menikmati berbagai macam jajanan, sambil meresapi atmosfer khas kota tua yang menyimpan sejuta cerita.
Malam yang Hidup dengan Ragam Rasa
Semawis buka setiap malam, khususnya di akhir pekan, dan menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda. Di sini, jajanan khas Semarang, seperti Lumpia Semarang, Tahu Gimbal, hingga Sate Ayam Tegal, bercampur dengan berbagai kuliner nusantara dan internasional yang menggugah selera. Tidak hanya itu, suasana yang hidup dengan deretan gerai makanan yang penuh warna membuat pengunjung merasa seolah-olah berada di tengah pasar malam yang ramai.
Lumpia Semarang, misalnya, menjadi menu yang wajib dicicipi di sini. Dengan kulit lumpia yang renyah dan isian rebung, telur, dan daging ayam atau udang, lumpia ini menjadi simbol kuliner legendaris Semarang. Tidak ketinggalan Tahu Gimbal, yang terdiri dari tahu goreng, lontong, dan telur rebus, disiram dengan saus kacang yang kental dan petis yang gurih.
Perpaduan Cita Rasa dari Berbagai Daerah
Yang menarik dari Semawis adalah keberagaman kulinernya yang bukan hanya berasal dari Semarang, tetapi juga dari daerah lain. Berbagai jajanan tradisional dan makanan internasional dapat ditemukan di sepanjang kawasan ini. Beberapa yang cukup terkenal adalah:
- Sate Padang, sate daging sapi dengan kuah kental berbumbu pedas yang khas.
- Kwetiau Siram, kwetiau yang disajikan dengan bumbu rempah dan potongan daging ayam serta seafood yang menggugah selera.
- Es Dawet Ireng, es tradisional yang terbuat dari dawet hitam dengan santan kental dan gula merah yang manis.
Menyusuri Jalanan Bersejarah dengan Penuh Rasa
Semawis bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang perjalanan waktu. Kawasan ini terletak di tengah kota tua Semarang, yang memiliki banyak bangunan bergaya kolonial. Sambil menikmati hidangan, pengunjung juga bisa merasakan atmosfer kota yang kaya akan sejarah. Berjalan di sepanjang jalan yang dihiasi lampu-lampu malam, Anda akan merasa seperti berjalan di antara masa lalu dan masa kini. *